Saya dan teman saya



Saya gadis dengan cukup umur, sampai saat ini saya masih single karena belum ingin terikat. Saya kerja seruang dengan seorang cowok. Yang gua tahu dia hobby nge-sex. Saya juga punya hobby yang sama. Hampir tiap hari saya petting sama dia.

Kebiasaan, -atas maunya dia-, saya kerja nggak pakai CD. Akibatnya gua juga pilih rok yang lebar-lebar. Dengan tanpa cd dia bebas untuk beraksi. Biasanya dia mulai dengan cium tengkuk terus sampai payudara saya disedot-sedot pokoknya dibuat biar saya terangsang, kadang Langsung terangsang sampai memek saya senut-senut kepingin dicolok. Atau kadang jari-jari mulai beraksi di antara selangkangan, pegang-pegang, colok sedikit sedikit, kacang saya diputer-puter sampai nyeri tapi enak sekali lho, kaki kadang sampai lemas nggak bisa nahan berdiri, biasanya dia terusin sampai klimaks. Itu dilakukannya hampir tiap hari kecuali pas saya
mens.


Pernah suatu saat ada kejadian yang bikin saya pusing dan kesel. Lagi enak-enak nikmati burungnya yang ada dalam memek saya, tiba-tiba ada yang ketuk pintu. Buru-buru deh berhenti. Ternyata temen saya masuk minta tolong dia untuk ngajarin sesuatu. Dia keluar ruangan, saya puyeng sendirian diruangan sementara memek gua makin senut-senut. Nggak lama dia masuk lagi dan yang tadi terputus diterusin lagi.


Pokoknya saya rasa bener-bener nikmat. Akhirnya saya nggak tahan, dan badan saya gemetar lalu bener deh terasa nikmat yang tiada duanya. Saya tahan mulut agar suara tidak keluar, tapi pas puncak saya nggak tahu lagi. Katanya sih saya ngejerit pelan. Habis burungnya enak banget sih. Kangen rasanya kalau nggak dicolok. Nggak lama dia peluk pinggang saya kuat-kuat dari belakang sambil ngerintih huhhghgggggg .. huhgggg dan lalu didinding memek gua terasa hangat disemprot air peju-nya. Nggak ketulungan enaknya, tapi saya harus buru-buru ngrapiin baju dan nyuci memek saya. Habis gituan lemesnya banget-banget dan nggak bisa kerja lagi. Abis sambil berdiri sih.


Enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur jangan dibilang. Di meja kerja juga bisa , rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain. Kalau berani coba deh! Pada kesempatan lain dia datang kerumah nganterin titipan saya. Kebetulan siang itu saya lagi sendiri, dan pas lagi kepengen making love, pokoknya udah nggak tahan deh. Langsung saya ajak dia masuk dan duduk diteras. Waktu itu saya pakai baju kulot. Saya lihat dia juga lagi napsu, lalu saya pancing dia untuk making love. Dia ok saja.
Lalu kulot & CD gua plorotin, lalu memek gua dia raba-raba, dan kelentit saya diplintir sampai saya terangsang banget. Terus saya bukain celana dia dan gua plorotin. Lalu duduk di lantai teras. Dalam posisi duduk santai kakinya selonjor,saya sedok-sedot burung nya sampai dia mendesah-desah dan burungnya menjadi tegang dan keras. Saya pegang-pegang burungnya yang udah keras sambil membayangkan nikmatnya kalau dimasuki burungnya. Ini membuat
gua jadi tambah terangsang dan nggak tahan lagi, terus aja saya duduk diatasnya, gua masukan ke vagina. Aduh enaknya terus saya naik turun terus sambil digoyang-goyang terus dikocok terus sampai kenikmatan yang tak terhingga. Rasanya saya lemas dan capai, tapi saya tidak mau udahan. Pengin rasanya saya teriak, tapi takut kedengaran tetangga. Saya terus naik turun dan dia juga ngimbangi dari bawah, terus sampai akhirnya saya dan dia pelukan erat-erat karena saya sudah merasa hampir klimaks, dan nggak lama dia pun menegang dan akhirnya sama-sama puncak dan keluar. Pokoknya nikmat banget, dan badan saya terasa lemas tak bertenaga kepinginnya nggak mau dilepas. Tanpa pakai celana dulu saya jalan kekamar mandi. Dia melotot lihat saya begitu. Ah cuek aja.

T A M A T

0 komentar: